Jahe dan serai obat ku ketika capek dan sebagai penghangat tubuh, purjianto.web.id – Beberapa hari yang lalu setelah dari pantai kenyamukan bersama anak dan istri menikmati belaian lembut air laut yang menyapa kaki dengan pasir halus sore itu
Angin bertiup membuat air bergelombang menyapu daun-daun yang ada di tepi pantai. Muda mudi asik menikmati persahabatan mereka, bercengkerama menggenggam hangatnya keindahan masa-masa mereka.
Saking asik nya tidak terasa matahari sudah mulai saya diujung senja sore itu, angin pun mulai terasa dingin seakan-akan hendak mengatakan kalau hari sudah mulai larut, pulang lah
Mungkin itu jika bisa mereka ucapkan ke saya.
Jahe dan serai obat ku ketika capek dan sebagai penghangat tubuh
![]() |
Jahe dan serai obat ku ketika capek dan sebagai penghangat tubuh |
Anak kami masih asik menikmati deburan riuh air laut sembari berenang walaupun airnya setinggi mata kaki, tapi itu lah dunia mereka tanpa ada batasan untuk bermain.
Saya berkata kepada istri saya kalau hari sudah mulai larut, alangkah baiknya jika kita pulang kerumah sebelum kemalaman.
Dengan sigap dia pun memanggil anak kami dengan nada agak keras, karena angin laut berhembus kencang.
“Ayo mas kita pulang, tu lihat orang-orang juga sudah pulang,” Ucap istri saya
Panggilan kami kepada anak kami adalah mas karena dia laki-laki.
Dengan rayuan lewat rengekan dia pun masih belum mau beranjak pulang, mungkin belum puas menikmati indahnya alam bebas setelah enam hari di sibukkan dengan kegiatan sekolah dan mengaji.
“Ayo sudah,” Imbuh istri dengan nada mengajak pulang
Akhirnya pun dia mau pulang dengan senyum. Itu lah anak-anak
Sesampainya di rumah mereka membilas tubuh dengan air agar tidak lengkap air laut ditubuh.
Hari menginjak malam, mungkin pengaruh angin laut badan mulai kurang nyaman, akhirnya saya memutuskan untuk membuat ramuan yang rutin saya pakai ketika badan sudah mulai lelah.
Lima batang serai dan seruas jahe yang keduanya saya hancurkan agar sari-sari yang ada di dalam kedua tanaman obat tadi bisa langsung beraksi ketika direbus.
Setelah saya rebus, saya masukkan teh celup kedalam air yang di rebus tadi bersama gula pasir agar bisa menyampur menjadi satu.
Rebusan air beserta ramuan tradisional tadi matang, gelas besar pun telah menanti siap di isi dengan air hasil rebusan.
Sembari menunggu siap diminum, layar televisi pun tidak mau ketinggalan. Berita-berita terbaru tentang keadaan Indonesia sudah menyambut, namun buka itu yang menjadi tontonan utama saya
Saya menunggu serial televisi yang berjudul “Misteri Gunung Merapi”
Dengan ramuan tradisional badan kita akan terasa bugar kembali dan esok pagi kita sudah siap di sambut oleh aktifitas dan rutinitas kita. Selamat berkarya