Manusia Bercanda, Alam Menanggapi Serius

oleh -2,178 views
oleh
Manusia Bercanda, Alam Menanggapi Serius
Manusia Bercanda, Alam Menanggapi Serius. Foto : Ilustrasi

PURJIANTO.WEB.ID, SANGATTA – Manusia bercanda, Alam menanggapi serius dengan berbagai fakta yang bisa kita rasakan hari ini, dalam perenungan didalam bulan suci Ramadhan 1441 H.

Candaan cara masyarakat Indonesia yang dijawab alam dan sekarang menjadi nyata, alam telah mengabulkannya dengan cara yang berbeda.

Kerap kita temui komentar di postingan akun teman di media sosial, atau bahkan kita yang membuat postingan “Coba bulan depan banyak tanggal merahnya

Tepatnya tanggal 16 Maret 2020 candaan kita dikabulkan, anak sekolah diliburkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pekerja, Pegawai Negeri, karyawan mall semua libur menikmati do’a yang telah terkabul.

Lalu, apakah sepadan libur panjang kita dengan datangnya virus corona?

Manusia Bercanda, Alam Menanggapi Serius

Saat Presiden Jokowi mengangkat Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan, banyak yang membuat lelucon.

nanti belajarnya secara on line

bayar SPP dan terima rapot gak usah repot ke sekolah, cukup pakai go send

Sekarang sudah terbukti, alam mengabulkan candaan kita. Anak sekolah libur, belajar dengan melihat tayangan televisi dan menunggu tugas online dari guru.

Kemudian, saat Menteri Pendidikan melempar konsep “merdeka belajar“, banyak yang bercanda kalau “dosen nggak perlu ke kampus, mahasiswa bisa belajar dimana saja, kampus-kampus bakal sepi.”

Alam sudah mengabulkan, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Harapan kerja dirumah agar bisa sambil istirahat pun sudah dikabulkan (Work From Home). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Yang paling hangat dibicarakan oleh pemimpin dunia beberapa bulan yang lalu, menjadi prioritas utama sebagian negara maju.

Bagaimana cara mendinginkan bumi dan mengurangi polusi udara? Lihat saat ini, semua maskapai penerbangan, kapal penumpang dan kendaraan mulai sepi dijalanan.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Boleh kita bercanda, tapi jangan lupa omongan orang tua dulu.

“Nak, jaga bicaramu bisa saja apa yang kamu ucapkan detik ini, menjadi do’a dikemudian hari”