Tanamkan Nilai Kesopanan Dari Dalam Diri

oleh -1,264 views
oleh

Tanamkan Nilai Kesopanan Dari Dalam Diri, sangatta kutai timur – Beberapa tahun yang lalu, saya bertemu seorang guru yang selalu membimbing dengan keilmuannya, baik tersurat maupun tersirat, sejengkal demi sejengkal, beliau mengajarkan adab, baik untuk diri pribadi dan adab untuk orang lain.

Ilmu yang sangat luas, diberikan kepada kami pribadi. Namun saking luasnya ilmu tersebut, hanya sebutir debu yang baru bisa kami pelajari, untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu nilai kesopanan dan itu pun sangat sangat jauh dari kata baik.

Menanamkan nilai kesopanan perlu tahap yang tidak sebentar, alam akan selalu membimbing kita, mencari nilai kesopanan dalam diri secara perlahan, namun pasti.

BACA :  Melihat Alam Dari Berbagai Sudut Pandang

Tanamkan Nilai Kesopanan

Sampai saat ini kata beliau yang masih segar di ingatan kami adalah “Nak, setinggi-tingginya ilmu berada di adab

Suatu hari saya duduk bersama orang-orang dan diantara kami, ada yang lebih tua ada yang sebaya, ada pula yang dibawah saya usianya, disitu juga ada guru saya.

Tanamkan Nilai Kesopanan Dari Dalam Diri
Tanamkan Nilai Kesopanan Dari Dalam Diri

Entah karena capek atau apa, kaki ini saya luruskan, satu kesamping dan dengan asyik nya, pembicaraan berlangsung sampai menjelang adzan subuh.

Keesokan harinya, saat saya dan guru saya duduk berdua didalam rumah, beliau berkata yang sama “Nak, setinggi-tingginya ilmu berada di adab“, dalam hati bertanya-tanya apa yang salah dengan saya?

BACA :  Lihat sebelum menghujat

Dengan hati yang penuh tanda tanya, saya ucapkan pertanyaan “Guru, apa yang salah dengan kelakuan saya?

Beliau menjawab “Siapa kemarin yang meluruskan kaki ditengah-tengah perbincangan?“Lalu saya jawab “Saya guru“. Nak, meluruskan kaki saat berbicara dengan orang lain, itu ibarat kamu memanggil orang tua mu bukan dengan sebutan bapak atau ibu, namun kamu memanggilnya dengan sebutan namanya, apakah itu sopan?.

Walaupun yang kamu hadapi itu orang yang usianya di bawahmu, kamu harus tetap sopan.

Kata-kata itu yang selalu berusaha saya laksanakan, walaupun terkadang belum bisa saya lalui dengan baik.

Entah kapan perkataan guru saya itu bisa saya laksanakan, namun dalam hati kecil saya selalu ingin berbenah diri walaupun seperti asap yang selalu berubah arah.

BACA :  Website sebagai Media Informasi bukan Provokasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *